Kenali Karakteristik Kayu Bengkirai Kayu Khas Asal Indonesia

Kayu merupakan bahan dasar yang sering digunakan sebagai bahan furniture maupun bahan untuk membangun hunian. Material kayu banyak dipilih karena memiliki sifat yang mudah di bentuk dan dapat memberikan kesan yang natural.

Setiap jenis kayu memiliki keunggulan dan kelemahan, dilihat dari segi ketahanan terhadap lembap, bobot, warna, dan sebagainya. Salah satu jenis material yang saat ini sering di cari yaitu jenis kayu bengkirai.

Asal Usul Kayu Bengkirai

Kayu yang sering di sebut dengan istilah yellow balau atau balau ini dapat kita temukan di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Jenis kayu ini memang tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara salah satunya seperti yang ada did Indonesia.

Untuk Keberadaannya di Indonesia, pohon kayu bengkirai banyak di jumpai di kawasan hutan tropis seperti halnya yang ada di Kalimantan dan samarinda. Namun jenis kayu bengkirai yang dikenal memiliki kualitas terbaik yaitu kayu bengkirai yang berasal dari daerah kalimantan ketimbang kayu yang berasal dari samarinda.

Jenis kayu ini kebanyakan dipasok dari hutan Kalimantan, dan kayu ini sering dibilang sebagai kayu antirayap dan dapat tumbuh hingga mencapai 40 meter dengan diameter hingga 120 cm.

Kayu ini memiliki tampilan warna yang khas yaitu kuning kecokelatan, jenis kayu ini dapat kering dalam kurun waktu 12 hari hingga 1 bulan dalam suhu normal. Adapun mengenai tekstur kayu bengkirai yang tersedia mulai dari yang halus hingga agak sedikit kasar.

Walau begitu kayu bengkirai sendiri memiliki potensi retakan yang cukup tinggi. Tetapi retakan pada kayu ini dapat diperbaiki dengan mudah seperti halnya hanya menggunakan dempul pada tembok maupun wood filler.

Meskipun menggunakan dempul ini tidak akan mengurangi ketahanan kayu tersebut sama sekali.

Bagian-Bagian Pada Pohon Bengkirai

Empulur

Empulur merupakan bagian palin dalam dari batang pohon bengkirai, dimana bagian paling dalam pohon ini berbentuk jaringan lunak yang bertekstur agak kering. Empulur sendiri tersusun dari beberapa sel parenkimia, sehingga menjadi pusat dari batang pohon bengkirai sendiri.

Cincin Pertumbuhan

Berbeda dengan cincin pertumbuhan yang lainnya, dimana pada bagian ini memiliki pola-pola konsentrik lingkaran yang mengelilinginya. Pada umumnya, cincin pertumbuhan ada dikarenakan perbedaan musim yang dialami pada saat pohon ini tumbuh.

Kayu Teras

Kayu teras merupakan kayu yang terbentuk lebih awal dikarenakan mati dan tidak mengalami perkembangan. Kendati dianggap kayu mati, namun bagian kayu teras tetap memberikan respon terhadap organisme yang telah menyerangnya.

Sapwood

Sapwood atau alburnum adalah nama lain dari kayu gubal yang terdapat pada bagian tepi luar pohon, dan masih bisa tumbuh. Pada awalnya, semua bagian kayu adalah kayu gubal yang mati serta menjadi kayu keras.

Biasanya, Pada bagian ini ada sebuah pembuluh untuk menyimpan dan mengangkut air dari akar ke daun.

Kandungan Kimia Pada Pohon Bengkirai

Dari hasil penelitian tentang kandungan-kandungan kimia pada pohon bengkirai menyebutkan, bahwa pohon bengkirai memiliki beberapa kandungan kimia seperti selulosa, hamiselulosa, lignin hingga zat ekstraktif. Selulosa adalah bahan kristalin yang berfungsi untuk membangun dinding sel.

Sedangkan lignin merupakan unsur kayu non karbohidrat yang tidak berstruktur, lain halnya dengan kadar lignin pada kayu gubal, dimana ia memiliki kadar yang lebih tinggi ketimbang kayu terasnya. Dengan kata lain, kadar selulosa pada kayu gubal lebih rendah dari pada kayu teras.

Sementara itu, selulosa merupakan pentosa yang terhubung tidak beraturan, serta terdapat zat yang berfungsi sebagai pembentuk dinding sel. Keempat kandung tersebutlah yang akhirnya dinamakan dengan istilah Lignoselusa.

Tentu saja keempat kandungan tadi sangat berperan penting pada pertumbuhan pohon tersebut, karena mereka akan berfungsi menentukan fungsi kayu, ketahanan terhadap rayap, jamur, hingga dapat menentukan terhadap pengerjaan kayu tersebut.

Adapun mengenai komposisi kandungan kimia pada pohon tersebut sebagai berikut :